Kegiatan Pelatihan PMR dengan PMI Sleman

Ekstrakurikuler PMR SMK Muhammadiyah 1 Moyudan menggelar acara pelatihan bagi siswa siswi yang didampingi oleh Ibu Nurhidayati, S.Pd. selaku pembina dari ekstrakurikuler PMR. Acara tersebut diselenggarakan selama 2 hari yaitu pada Rabu tanggal 25 Mei 2022 dan hari Jum’at tanggal 27 Mei 2022. Kegiatan di hari pertama bertema “Sekolah Bersih Lingkungan Hebat” yang diisi dengan pelatihan  pembuatan Eco Enzym oleh PMI Cabang Kabupaten Sleman. Kegiatan pelatihan ini dibimbing oleh anggota PMI Sleman sebanyak 12 orang serta diikuti oleh 26 peserta dari siswa kelas X TB dan X TKJ A. Untuk pemateri pelatihan pembuatan Eco Enzym disampaikan oleh bapak Ir. Setyo Indroprahasto, M.Si. selaku dosen dari Institut Pertanian (INTAN) Yogyakarta serta Ibu Bernadetha Pudyas dari PMI Sleman. Selain pembuatan Eco Enzym, peserta juga diberi pelatihan pembuatan Ecobrick yang materinya disampaikan oleh Ibu Ristina Hesti Handayani dari PMI Sleman.

Banyak cara dalam mengelola sampah plastik agar tidak berdampak terhadap ekosistem. Pengelolaan tersebut bisa dalam bentuk penyediaan tempat sampah, pembentukan komunitas bank sampah dan mendaur ulang sampah menjadi bahan berguna lainnya. Oleh karena itu, siswa SMK Muhammadiyah 1 Moyudan diberi pelatihan cara mendaur ulang sampah plastik yang sering ditemui di lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat tinggal. Salah satu proses daur ulang yang ramah lingkungan serta tidak menghabiskan biaya tinggi adalah ecobrick. Ecobrick merupakan pemanfaatan sampah plastik ramah lingkungan yang dijadikan sebagai barang berguna seperti kursi atau meja. Ecobrick merupakan istilah yang digunakan untuk menamai hasil pengelolaan sampah plastik yang menjadi sebuah bata.

Selain pelatihan pembuatan Ecobrick, siswa-siswi juga diberi materi dan pelatihan proses pemilahan sampah serta pembuatan Eco enzyme. Keistimewaan dalam proses pembuatan Eco enzym adalah tidak memerlukan lahan yang luas untuk proses fermentasi seperti pada proses pembuatan kompos. Pembuatan Eco enzym sangat hemat dalam hal tempat pengolahan dan dapat diterapkan di lingkungan sekitar. Produksi Eco enzym bahkan tidak memerlukan bak komposter dengan spesifikasi tertentu. Wadah-wadah seperti botol-botol bekas air mineral maupun bekas produk lain yang sudah tidak digunakan, dapat dimanfaatkan kembali sebagai tangki fermentasi Eco enzym. Hal ini juga menjadi nilai tambah karena mendukung konsep reuse dalam menyelamatkan lingkungan.

Eco enzym merupakan produk ramah lingkungan yang mudah dibuat oleh siapapun. Pembuatannya hanya membutuhkan air, gula sebagai sumber karbon, serta sampah organik sayur dan buah. Eco enzym adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air dengan perbandingan 3 : 1 : 10. Pada dasarnya, Eco enzym mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna dalam pemanfaatan sampah buah atau sayuran. Enzim dari “sampah” ini adalah salah satu cara manajemen sampah yang memanfaatkan sisa-sisa dapur untuk menghasilkan cairan yang bermanfaat. Proses fermentasi dalam pembuatan Eco enzym berlangsung selama 3 (tiga) bulan. Setelah itu cairan yang dihasilkan, yaitu berwarna coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang kuat, sudah bisa dimanfaatkan. Eco enzym dapat digunakan sebagai pupuk cair organik tanaman, campuran deterjen, pembersih lantai, pembersih sisa pestisida.

Pada hari Jum’at tanggal 27 Mei 2022, PMR serta Dewan Kerabat HW sebanyak 20 orang melaksanakan pembuatan skenario evaluasi dan jalur bencana yang didampingi oleh Pelatih dari PMI Kabupaten Sleman. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada siswa-siswi SMK Muhammadiyah 1 Moyudan dalam tata cara pembuatan skenario evaluasi dan jalur bencana jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam maupun bencana lain. Siswa diberikan materi prosedur penyelamatan dini dan bagaimana membuat dan membaca simbol-simbol dalam prosedur evakuasi dan jalur bencana.